Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ

“Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah .” [HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40]

Dan dalam hadits yang lain diriwayatkan bahwa Rasulullah sholallahu alaihi wasalam bersabda :

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” [HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289]

Jadilah seorang muslim yang sejati dengan menjaga diri dari menyusahkan bahkan mendzalimi orang lain. Dan jadilah manusia yang baik dengan memberikan manfaat dan solusi dari masalah orang lain.

Namun dalam memberikan solusi, jagalah hati sebaik-baiknya agar melakukannya dengan ikhlas hanya mengharap ridho Allah dan lakukanlah dengan cara yang ma’ruf. Jangan sampai niat membantu orang lain diiringi dengan niat untuk mendapatkan keuntungan dunia. Karena kita akan mendapatkan hasil dari perbuatan kita, sesuai dengan apa yang kita niatkan. Kita berniat untuk mendapatkan keuntungan dunia, maka hanya keuntungan dunia yang kita dapatkan. Namun jika kita mengharap ridho Allah, maka pahala dan kebaikan akan kita dapatkan di dunia dan di akhirat.

Dalam hal perjalanan Haji dan Umroh, tidak sedikit dari kita dan saudara-saudara kita yang ketika telah hadir keinginan untuk melaksanakan Haji dan Umroh, telah kuat kerinduan akan Baitullah, namun belum cukup bekal biaya dan ilmu yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan. Bagi kita yang menginginkan kebaikan bagi saudara kita, karena kecintaan kita kepada mereka karena Allah, sampaikanlah SOLUSI TERBAIK sesuai syariat agama agar mereka terbantu untuk mencukupkan bekal dan ilmu untuk bisa melakukan perjalanan Haji dan Umroh. Hindarilah keinginan akan keuntungan dunia sehingga membuat kita memberikan solusi yang tidak sesuai dengan syariat agama, hanya demi mendapatkan keuntungan dari biaya perjalanan yang saudara kita bayarkan. Karena sesungguhnya, solusi yang tidak sesuai dengan syariat, jika memberi keuntungan di dunia, maka hanya itu yang akan kita dapatkan, namun tidak ada pahala dari Allah untuk kita.

Dan ingatlah, pahala di sisi Allah itu jauh lebih baik dan jauh lebih kita butuhkan dibandingkan keuntungan dunia yang tidak seberapa. Jauhilah syubhat-syubhat yang sepertinya baik namun sesungguhnya buruk, tidak hanya bagi kita, namun juga untuk saudara kita yang ingin kita bantu untuk mampu melaksanakan ibadah Haji dan Umroh.

Pahala dari Allah itulah “bayaran” terbaik yang harus kita dapatkan. Keuntungan dunia itu hanya bonus. Jangan tertukar.