Seorang Pengusaha Muslim
Jika seseorang menjalankan peran dalam kehidupan dunia sebagai pengusaha muslim, maka orientasi perannya adalah keuntungan di akhirat dan bukan sekedar keuntungan di dunia.
Orientasi keuntungan dunia fokus utamanya adalah sekedar mendapatkan profit sebesar2nya dari setiap transaksi usaha dan mengumpulkan profit sebanyak-banyaknya. Ada keinginan di hatinya untuk tampil kaya akam harta dan dipuja oleh manusia.
Orientasi keuntungan akhirat adalah bagaimana mendapatkan segala kebaikan di akhirat dalam perannya sebagai seorang pengusaha. Fokus utama usahanya adalah memberi manfaat bagi dirinya juga bagi orang lain. Jika ada keuntungan pada transaksi usahanya, maka dia gunakan sebaik2nya di jalan Allah, dan jika tidak ada keuntungan pada transaksi usahanya maka dia tidaklah merasa merugi.
Sedikitnya keuntungan tidak membuatnya bersedih begitu juga besarnya keuntungannya tidak membuatnya berbangga diri, karena dia meyakini dengan ikhtiarnya, apa yang telah Allah takdirkan untuk dia dapatkan adalah yang terbaik baginya. Dengan niatnya mencari keberkahan dari Allah, sedikit atau banyaknya keuntungan, yang utama baginya keberkahan dari Allah atas usahanya.
Dan dengan keberkahan itu akan membuatnya tidak takut akan tersaingi oleh orang lain, tidak akan membuatnya merebut kesempatan dari orang lain dengan cara yang tidak elok. Tidak akan takut merugi. Akan senantiasa memberikan yang terbaik meski ada profit maupun tidak, asalkan layanannya jujur dan memuaskan pelanggannya. Dan dia juga akan menjaga dirinya dari kegiatan usaha yang tidak dibenarkan oleh syariat agama.
Firman Allah Subhanahu wata'ala "Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat." [Q.S. Asy-Syûrâ 42:20]
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina."[Hadits Shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad]
Semoga Allah menolong kita untuk menjadi pengusaha muslim yang sesungguhnya.